Selasa, 16 Juli 2013

Irfan The Explorer: Jalan - jalan

Okesip, ini editannya maksa!
Haiiii kawan – kawan cekaliaaaan.  Nama Gue Irfan.  Gue ditemenin nih sama monyet yang lucu bangetdd ngetdd ngetdd, namanya Pampam. Oke, gue dan pampam (ceritanya) lagi berada disuatu tempat wisata yang bernama “Taman Mini Indonesia Indah”.  Iya, tempat wisata ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat banyak. Tempatnya, beroh... rame beneng!




Disana sangat banyak permainan. Mulai dari kereta yang jalan diatas sekalian digantungin udah kek jemuran, Bebek – bebekan.  Pokoknya macem – macem deh.



Rencananya sih gue sama si monyet lucu ini mau maen salah satu permainan yang ada disono. Yaitu, bebek – bebekan. Dan, sebelum gue dan pampam naik permainan bebek bebekan, Gue mau basa basi dulu sama para penonton dirumah (ceritanya gue masuk tipi). Iya, Karena gue sama si pampam kagak tempe jalannya untuk menuju kesono.



Gue:”Apa yang harus kita gunakan untuk menuju tempat permainan bebek – bebekan?”

Penonton:”Peta!”

Gue:”Apa?”

Penonton:”Peta!”

Gue:”Iya, peta. Ayo katakan  sekali lagi, peta!”
Penonton:”Petaaaaaaaa!! *ngomong make toa mesjid*”

Gue:”Iya, betul peta”


*peta keluar dari ransel gue* 

Nah, ini dia petanya. Sekarang, kita lihat dimana letak permainan bebek – bebekan itu.  Wah, ada diujung sana…

Ayo sekarang kita jalan menuju kesana.. Sampai ditengah perjalanan, ada sebuah jembatan. Dijembatan itu hanya ada beberapa tali pendek untuk berpegangan, dan agak sedikit susah untuk dilewatkan.


Gue pun caper lagi sama para penonton. Iya, nanya lagi.


Gue:”Bagaimana caranya agar jembatan ini mudah untuk dilewatkan? Iya, dengan menggunakan tali yang ada didalam ranselku. Mari sama - sama kita katakan “Tai”.


Penonton:”TALI WOY TALI!”

Gue:”Iya, sekali lagi, katakan tali”

Penonton:”Taliiii!!”

Gue:"Apa? kok suaranya gak kedengeran?

Penonton:"Eeet yak. TALI!!!! PUAS?!

Gue:”Iya, tali. Sangat tepat.”

*tali keluar dari ransel gue*

 Ini dia talinya. Lagi - lagi, gue nanya sama penonton. Okesip, gue orangnya kepo.


Gue:”Sekarang, apa yang kita lakukan untuk membenarkan jembatan ini agar bisa untuk dilewati dengan menggunakan tali?”

Penonton:”Eh, idiot.. Lah kan elu yang mau benerin itu jembatan. Kok nanya ke penonton sih?”

Gue:”Oiya, kita membenarkannya dengan mengikat tali ini dipohon yang berada disamping jembatan tersebut. Sehingga bisa menjadikan untuk pegangan agar tidak jatuh kebawah”

*jreng – jreng* jembatannya udah bener.

Kita pun melanjutkan perjalanan. Dan, disaat kita sudah hampir sampai ditempat permainan tersebut, ada sebuah hewan yang datang secara tiba tiba, lalu menghadang kita. Namanya Switer. Eh, sweeper. Dia itu maling. Iya, pengen ngambil barang – barang berharga yang ada didalam ransel gue. Dan… Ya ampun, gue caper lagi. Oke, ayo para penonton kita katakan “Stop!”


Gue:”Ayo, cepat sama – sama kita katakana “Stop!”

Penonton:”Stop!”

Gue:”Pergilah sweeper!”

*sweeper pun pergi*

*pas udah nyampe ditempat mainan bebek – bebekan*

Gue:”Pampam, tempat ini kok sepi yak?

Pampam:”Iya. Oh iyaaaaaa, sekarang itu kan tanggal merah. Jadinya tempat 
permainan ini tutup. (padahal mah aslinya enggak)


Dan akhirnya, gue sama pampam langsung menutup acara tersebut.. Iya, gara - gara malu.


*nyanyi* gagal.. gagal.. gagal.. horeeeeee! :))




Ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, ataupun jodoh. Itu hanyalah kebetulan semata. Terima kasih.

0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih udah baca tulisan gue. Silakan komentar yang sesuai dengan isi postingan yang tadi kamu udah baca. Jangan ninggalin link, tenang aja pasti bakal dapet feedback dari gue kok. Happy Blogging!

- Irfan Alharits (@irfanalharits)