Okesip, ini editannya maksa! |
Haiiii kawan – kawan
cekaliaaaan. Nama Gue Irfan. Gue ditemenin nih sama monyet yang
lucu bangetdd ngetdd ngetdd, namanya Pampam. Oke, gue dan pampam (ceritanya)
lagi berada disuatu tempat wisata yang bernama “Taman Mini Indonesia Indah”.
Iya, tempat wisata ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat banyak. Tempatnya,
beroh... rame beneng!
Disana sangat banyak
permainan. Mulai dari kereta yang jalan diatas sekalian digantungin udah kek
jemuran, Bebek – bebekan. Pokoknya macem – macem deh.
Rencananya sih gue
sama si monyet lucu ini mau maen salah satu permainan yang ada disono. Yaitu,
bebek – bebekan. Dan, sebelum gue dan pampam naik permainan bebek bebekan, Gue
mau basa basi dulu sama para penonton dirumah (ceritanya gue masuk tipi). Iya,
Karena gue sama si pampam kagak tempe jalannya untuk menuju kesono.
Gue:”Apa yang harus
kita gunakan untuk menuju tempat permainan bebek – bebekan?”
Penonton:”Peta!”
Gue:”Apa?”
Penonton:”Peta!”
Gue:”Iya, peta. Ayo
katakan sekali lagi, peta!”
Penonton:”Petaaaaaaaa!!
*ngomong make toa mesjid*”
Gue:”Iya, betul peta”
*peta keluar dari
ransel gue*
Nah, ini dia petanya.
Sekarang, kita lihat dimana letak permainan bebek – bebekan itu. Wah, ada
diujung sana…
Ayo sekarang kita jalan menuju kesana.. Sampai ditengah perjalanan, ada sebuah jembatan. Dijembatan itu hanya ada beberapa tali pendek untuk berpegangan, dan agak sedikit susah untuk dilewatkan.
Gue pun caper lagi
sama para penonton. Iya, nanya lagi.
Gue:”Bagaimana caranya
agar jembatan ini mudah untuk dilewatkan? Iya, dengan menggunakan tali yang ada
didalam ranselku. Mari sama - sama kita katakan “Tai”.
Penonton:”TALI WOY
TALI!”
Gue:”Iya, sekali lagi,
katakan tali”
Penonton:”Taliiii!!”
Gue:"Apa? kok suaranya gak kedengeran?
Penonton:"Eeet yak. TALI!!!! PUAS?!
Gue:”Iya, tali. Sangat tepat.”
*tali keluar dari
ransel gue*
Ini dia talinya.
Lagi - lagi, gue nanya sama penonton. Okesip, gue orangnya kepo.
Gue:”Sekarang, apa
yang kita lakukan untuk membenarkan jembatan ini agar bisa untuk dilewati
dengan menggunakan tali?”
Penonton:”Eh, idiot..
Lah kan elu yang mau benerin itu jembatan. Kok nanya ke penonton sih?”
Gue:”Oiya, kita
membenarkannya dengan mengikat tali ini dipohon yang berada disamping jembatan
tersebut. Sehingga bisa menjadikan untuk pegangan agar tidak jatuh kebawah”
*jreng – jreng*
jembatannya udah bener.
Kita pun melanjutkan
perjalanan. Dan, disaat kita sudah hampir sampai ditempat permainan tersebut,
ada sebuah hewan yang datang secara tiba tiba, lalu menghadang kita. Namanya
Switer. Eh, sweeper. Dia itu maling. Iya, pengen ngambil barang – barang
berharga yang ada didalam ransel gue. Dan… Ya ampun, gue caper lagi. Oke, ayo
para penonton kita katakan “Stop!”
Gue:”Ayo, cepat sama –
sama kita katakana “Stop!”
Penonton:”Stop!”
Gue:”Pergilah sweeper!”
*sweeper pun pergi*
*pas udah nyampe
ditempat mainan bebek – bebekan*
Gue:”Pampam, tempat
ini kok sepi yak?
Pampam:”Iya. Oh
iyaaaaaa, sekarang itu kan tanggal merah. Jadinya tempat
permainan ini tutup.
(padahal mah aslinya enggak)
Dan akhirnya, gue sama
pampam langsung menutup acara tersebut.. Iya, gara - gara malu.
*nyanyi* gagal..
gagal.. gagal.. horeeeeee! :))
Ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, ataupun jodoh. Itu hanyalah kebetulan semata. Terima kasih.
0 Komentar:
Posting Komentar
Terima kasih udah baca tulisan gue. Silakan komentar yang sesuai dengan isi postingan yang tadi kamu udah baca. Jangan ninggalin link, tenang aja pasti bakal dapet feedback dari gue kok. Happy Blogging!
- Irfan Alharits (@irfanalharits)