Masa Lalu, Pentingkah Untuk Dilupakan?

Dalam hubungan, kita dituntut untuk saling bisa menjaga dan menghargai satu sama lain. Baik dari segi fisik ataupun perasaan. Ketika menjalaninyapun harus dibarengi dengan kejujuran dan keseriusan. Di zaman seperti sekarang ini banyak sekali para remaja yang berani berpacaran, biasa disebut cinta monyet. Gue pun pernah, tapi gue kapok setelah tau bahwa hanya main-main. Yang ada malah cuma ngotorin hati.

Ketemu -> Kenalan -> Deket -> Jadian -> Putus -> Musuhan.

Begitulah siklus pacaran yang terjadi sekarang ini, selalu begitu. Masa-masa berpacaran memang sangat indah. Di kala itu juga kita bisa merasakan yang namanya sakit hati, dan itu nggak enak. Sangat jarang kita nemuin orang yang ketika putus kembali berteman atau bahkan bersahabat. Kebanyakan dari mereka pasti akan bermusuhan atau tidak saling kenal.

Proses selanjutnya setelah putus adalah move on. Move on ini biasanya memakan waktu yang agak lama dengan berbagai macam alasan; satu sekolah/kampus, masih sering chattingan, banyak kenangan, dan sebagainya.

Bagi sebagian orang, untuk berhasil move on dari mantannya adalah dengan cara melupakan masa lalunya. Ya, memang benar. tapi tidak sedikit dari mereka yang juga pernah merasakan patah hati, tidak melupakan masa lalunya. Mereka menganggap itu sebagai pelajaran. 

Menjalani senang ataupun duka di dalam berhubungan sangatlah wajar. Nah, kejadian seperti inilah yang membuat seseorang menjadi galau terus-menerus lantaran nggak bisa melupakan karna ketika dulu merasakan banyak hal-hal indah.

Perkara melupakan atau enggaknya masa lalu, itu terserah setiap orang. Manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. Ya kalo menurut gue pribadi, masa lalu sebaiknya jangan dilupakan. Jadikan motivasi aja buat kebaikan kemudian hari. Walaupun berat, jalanin aja. Selagi ada kemauan, pasti bisa. begitu kata iklan di televisi.

Intinya ya balik lagi ke diri kamu sendiri. Yang penting keputusan yang kamu ambil nggak salah dan nggak bikin nyesel. Cheers!