Seseorang yang Tak Punya Rasa Empati

Beberapa hari lalu, ada sesuatu yang menggemparkan media sosial. Gue yakin sih kalian udah tau. wong sampe dibahas web-web besar. Ya, seorang perempuan yang tidak terima kalau ada Ibu Hamil yang mau duduk di tempatnya.

Pertama kali baca itu, gue terhenyak. Nggak nyangka banget ada seorang perempuan yang “tega” menulis seperti itu media sosial. Path lebih tepatnya. Beruntungnya, ada salah satu dari temannya yang menscreenshoot statusnya tersebut. Dan akhirnya dia sebarkan di media sosial. Sampe sekarang masih banyak orang yang membicarakan dan membully si perempuan tak tahu diri itu. Good job, bro!

Lagian juga wajar kan kalo ada Ibu-Ibu Hamil minta duduk di tempat yang udah kita tempatin. Namanya juga lagi mengandung. Berat, lelah, mau ngapa-ngapain susah. Apalagi di kereta. Walaupun gue nggak bisa hamil, seenggaknya bisa ikut merasakan yang dirasakan oleh Ibu yang sedang Hamil. Nyokap gue pun pernah hamil, gue juga pernah diceritain gimana beliau waktu lagi mengandung dan melahirkan gue. Sedih rasanya. Jujur, gue nulis ini hampir mau nangis.

Nggak rugi kok ngasih tempat duduk ke orang lain, walaupun orang itu sehat atau tidak mengandung, asal ikhlas dan nggak ngedumel, pasti berkah, dapet pahala. Kaki yang seharusnya capek berdiri, bisa jadi Tuhan membuat jadi tidak ada rasa sakit. Percayalah. Tuhan maha bisa. Nggak ada yang nggak mungkin.

Ada rasa nggak terima aja di dalam diri gue. Sumpah gue nggak habis fikir, ada aja gitu orang setolol dia. Mungkin dia belum ngerasain gimana kalo lagi hamil. Entah belum punya suami atau nggak ada yang mau. Yang gue heran juga, dia nggak mikir kalo dulu pernah ada di dalem perut emaknya. Duh..

Barusan gue baca artikel orang lain yang ngebahas tentang ini juga, katanya nama tuh cewek adalah Dinda. Cukup bagus menurut gue, namanya. Yaaa percuma juga sih kalo punya nama bagus, tapi kelakuannya begitu. Mending punya nama Sukiyem, tapi akhlaknya bagus. Iye nggak pemirsahhhhh?

Dear, Dinda

Mudah-mudahan kamu baca pesan ini, ya.

Gimana, udah seneng nama kamu tenar di media sosial, diomongin banyak orang? Hehe. Seorang artis aja butuh waktu yang cukup lama untuk terkenal dan sangat dibutuhkan perjuangan untuk menarik perhatian orang-orang. Tapi kamu cuma nulis status bisa secepat itu? Hebat!

Sampe sekarang masih naik kereta kalo berangkat kerja? Dateng pagi terus dong ke stasiun biar kedapetan tempat duduk. Nah, ada Ibu-Ibu Hamil lagi nggak? Oh iya, headset nggak rusak, kan, buat pura-pura dengerin musik?

Btw, kamu belum pernah hamil, ya. Coba deh kamu bayangin kalo sekarang sedang mengandung, seumpama 7 bulan. Wah, berat sekali, ya. Sama rasanya seperti yang dirasakan oleh Ibu-Ibu Hamil yang kamu maki-maki itu. Bagaimana, kamu kuat berdiri di kereta selama perjalanan? Kalau tidak, berarti kamu manja.

Saya tidak mau panjang-panjang menulis pesan untuk kamu. Saya cuma mau mengingatkan, “jangan mementingkan diri sendiri, suatu saat kamu akan membutuhkan pertolongan orang lain juga”. Terima kasih.

***

Oke, begitulah bentuk pendapat gue dan surat buat si Dinda. Semoga dia cepat diberikan hidayah, dan mau segera meminta maaf kepada Ibu Hamil tersebut. Maaf banget kalo ada beberapa kata yang bikin kalian nggak nyaman baca postingan ini. Sekali lagi, I'm sorry :)

“Tanamkan rasa empati. Tolong-menolong itu nikmat, kawan!”